Hidup adalah pilihan. Apa pun pilihan yang anda pilih
sepenuhnya merupakan hak anda. Benar salah itu relatif. Pertama-tama ijinkanlah
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada yang merasa kurang nyaman dengan
bahasa yang saya pergunakan sebagai judul diatas. Banyak orang yang
mengharapkan untuk bisa menjadi orang kaya. Tapi hanya sedikit yang benar-benar
menjadi kaya. Berikut ini beberapa point cara menjadi kaya yang bisa kita
pelajari dari orang miskin untuk tidak kita lakukan agar kita bisa menjadi
kaya.
Belajar cara menjadi kaya dari orang miskin!!
1.Tidak bersabar menunggu hasil yang
lebih besar.
Orang miskin sering kali tidak bisa menunda kesenangan
yang lebih abadi dengan merasakan kesenangan sesaat pada saat itu juga. Saya
banyak sekali melihat warga keturunan yang berasal dari [Medan, Bangka &
Belitung, Pontianak dsb-nya] yang berhasil karena mereka sanggup menunda
kesenangan sesaat untuk sesuatu yang lebih besar di kemudian hari. Mereka benar-benar
berkeinginan menjadi orang kaya bukan orang yang kelihatannya kaya. Mereka rela
tinggal dirumah kontrakan yang sempit, makan seadanya, memakai baju yang tidak
terlalu mewah, menunda membeli barang-barang konsumtif, padahal kalau mereka
mau pun mereka mampu. Mereka lebih memilih ‘mengolah’ uang tersebut untuk
mendapatkan hasil yang lebih besar lagi. Dengan cara menginvestasikannya atau
membeli barang yang bisa di jual kembali dengan keuntungan yang memadai.
Sabar adalah kunci dari point ini. Sabar itu untungnya
di depan mata dan dalam kesabaran terdapat keberuntungan-keberuntungan tak
terduga yang di luar kalkulasi rasional kita.
2.Orang miskin tidak memiliki pola
pikir kaya
Cara berpikir seseorang akan sangat mempengaruhi cara
bertindak dan cara mengambil keputusan. Karena itu membenahi cara berpikir
adalah modal pertama dan utama untuk menjadi kaya. Orang-orang yang mempunyai
jiwa miskin [meminjam istilahnya Tukul] selalu berpikir sulit dan serba
kekurangan sehingga hidupnya pun sulit dan serba kekurangan. Sementara
orang-orang kaya selalu berpikir tentang kelimpahan dan berjuang untuk
kelimpahan tersebut sehingga mereka benar-benar hidup berkelimpahan.
Pola pikir positif adalah kunci dari point ini.
Positif thinking itu baik dan perlu untuk membaikkan anda dalam banyak hal.
3.Orang miskin tidak bekerja keras yang cerdas.
Banyak dari orang miskin yang bermalas-malasan
menunggu datangnya rezeki dari langit. Padahal kita semua tahu ‘God is not
change the condition of the people until they change what is in themselves’.
Kalau pun mereka bekerja keras tidak cukup cerdas untuk mengkayakan mereka
dalam banyak hal. Usaha kita yang tak kenal lelah dan diiringi doa lah yang
menentukan kebesaran kita.
4.Orang miskin tidak pintar mengelola uang
Orang miskin selalu membelanjakan seluruh
pendapatannya sementara orang kaya berpikir untuk membaginya kedalam beberapa
pengeluaran yang bermanfaat dan menguntungkan dikemudian hari. Seperti
menabung, investasi dan lain sebagainya.
5.Orang miskin mudah merasa puas.
Merasa puas bukan berarti tidak bersyukur. Merasa puas
terkesan berhenti dan tidak mau menyupayakan yang lebih besar lagi. Sementara
bersyukur, terkesan menerima hasil yang diperoleh dengan senang hati, namun
tetap berusaha , bekerja dan berjuang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar
lagi. Kadang kita memahaminya secara salah, orang kaya kita katakan rakus dan
serakah sedangkan orang miskin itu menerima dan mengalah. Apakah memang benar
demikian?
6.Orang miskin kurang menghargai nilai uang dan barang
Menghargai nilai uang atau pun barang tidak sama
dengan hemat. Sepintas memang terkesan sama tapi sebenarnya berbeda. Jika kita
menghargai uang dan barang kecil maka Sang Pemilik Kehidupan akan mempercayakan
uang dan barang yang lebih besar lagi kepada kita. Kalau kita tidak bisa
menghargai dan menjaga uang dan barang yang ‘dititipkan’ kepada kita besar
kemungkinan kita tidak akan diberi uang dan barang yang lebih besar lagi.
7.Orang miskin cenderung malu dan gengsi
Orang kaya tidak mengenal gengsi dan malu dalam
mengerjakan sesuatu jika itu baik, halal dan menghasilkan. Namun orang miskin,
cenderunng pilih-pilh dan mengutamakan gengsi. Karena itu kebanyakan orang
miskin itu bekerja. Mereka pikir bekerja itu lebih terhormat apalagi jika
memiliki jabatan yang tinggi. Jabatan itu hanya sebutan tidak menjamin 100%
penghasilannya. Seorang manager bisa kalah pendapatannya dengan juragan
rongsokan. Manager hanya menang gengsi. Saya mempunyai kawan seorang mantan
direktur suatu perusahaan. Karena perusahaannya bangkrut maka terkena PHK.
Berhubung usianya sudah cukup tua maka dia mengalami kesulitan mencari kerja
ditempat lain. Akhirnya memutuskan untuk usaha sendiri. Walaupun usahanya cukup
lumayan, tetapi dia tidak merasa puas, apalagi jika ditanya orang. “ Bapak ini
kerjanya apaan sih dan jabatan bapak apa. Kok dirumah terus.” Hatinya terasa
teriris-iris.
Apapun kondisi kehidupan anda saat ini, baik itu kaya
ataupun miskin yang paling penting adalah anda hidup bahagia di dunia dan mati
masuk surga.
No comments:
Post a Comment