Bersama Nya Sedikit Lebih Lama

Hari seperti biasa di ruang kantor baru ku, maklum kantor ku baru pindah tempat dari ruko yang kecil nan sumpek. Hari ini adalah hari pertama untuk kedua staf baru ku di divisi keuangan. Salah satu nya yaitu yuli, dia orang yang aktif dan mudah bergaul.
Satu minggu setelah hari pertama nya ia langsung mengajak aku dan 2 orang temanku untuk berkaraoke bersama. Akhir nya kami pun berangkat karaoke berempat yaitu aku, yuli, antoni dan wanita yang aku sayangi afifa. Selesai kami karaoke, aku dan afifa tidak langsung pulang, kami berdua mencari tempat makan yang dekat dengan tempat karaoke tersebut, karena anton dan yuli sudah harus pulang ke rumah terlebih dahulu.
Semenjak kejadian malam itu aku dan afifa sering bbman (blackberry messenger) bahkan di ruang kantor yang hanya berjarak 2 meter denganku, kami sering bbman. Semakin hari perasaan ku semakin kuat dan yakin kalau aku benar benar sayang pada afifa. Tapi perlu aku perjelas bahwa afifa baru saja bercerai dari suami nya, dan ia sedang mengurus surat surat perceraian nya. Satu lagi, ia sudah memiliki anak berumur 2 tahun bernama rara. Umurku yang terpaut jauh dari nya membuat ku merasa bahwa ia tak mungkin melirik ku untuk berhubungan serius dengan nya.
Semenjak kejadian di karaoke itu pula kadang aku dan afifa sering pergi berdua selesai jam kerja atau saat jam istirahat, tak ada orang kantor yang curiga melihat kami pergi berdua karena memang umur ku yang 20 tahun sedangkan dia 37 tahun terlihat seperti kakak dan adik, tapi perasaan ku berkata lain, afifa adalah wanita yang memancarkan kenyamanan untuk ku.
Hari ulang tahun ku semakin dekat, aku pun berencana mengajak afifa untuk merayakan ulang tahunku dengan menonton di bioskop dan dia menyetujui ajakan ku. Informasi tambahan, bahwa aku bekerja sambil kuliah malam. Saat hari ulang tahunku, aku pun ternyata ada ujian di malam hari. Maka saat siang hari sebelum ujian aku memberitahu afifa bahwa aku bisa pergi dengan nya di malam hari setelah ujian ku selesai, ternyata dia tidak bisa karena jika sudah pulang ke rumah, anak nya tidak mau lepas dari nya. Aku pun terpaksa mengatakan batal dan menunda nya sampai 3 hari setelah semua ujian ku selesai.
Akhir nya usai jam kantor aku pun bergegas menuju kampus untuk ujian. Seusai ujian aku pun duduk di lingkaran kampus bersama teman teman ku sambil beberapa teman ku mengucapkan selamat ulang tahun, tiba tiba hp ku berdering dan ternyata afifa menghubungi ku “jul, kamu di mana? Aku lagi di p*ri nih, aku tunggu kamu di xxi ia”. Tanpa basa basi aku langsung menjawab “kamu mau tungguin aku? Aku bisa sedikit lama, kampus aku kan jauh dari p*ri”, “ga apa apa, aku tunggu kamu di xxi aja”. Seperti dapat berlian rasa nya, bahagia banget ternyata dia mau menunggu ku dari jam pulang kantor sampai ujian ku selesai di hari ulang tahunku ini.
Aku pun bergegas beranjak ke tempat dia menunggu ku. Sesampai nya di sana, ternyata dia sedang menunggu ku sambil menyeruput minuman yang segar sekali kelihatan nya. Aku pun duduk dan bertanya “kok kamu bisa di sini?” dia pun menjelaskan panjang lebar kepadaku bahwa seusai jam kantor tadi, dia menghubungi teman nya untuk menemani dia jalan jalan di mall alasan ke teman nya yaitu karena dia sedang bosan, padahal sebetul nya dia menunggu ku selesai ujian. Karena kalau dia menunggu ku di rumah dan menjemput nya untuk keluar lagi pasti tidak akan bisa, karena anak nya tidak mau di tinggal. Dalam hati aku pun berteriak kegirangan karena dia mau menunggu ku hampir 3 jam seusai jam kantor hanya untuk merayakan ulang tahun ku tepat di hari ulang tahunku bukan di hari lain karena tertunda.
Akhir nya kami pun jalan jalan di mall dan berakhir di kedai kopi yang aku suka. Dia menunjukan foto suami nya yang sudah menikah lagi, padahal surat percerain nya pun belum selesai. Aku melihat sedikit kesedihan terpancar dari mata nya, aku ingin memeluk nya sebagai teman, tapi aku takut dia bernaggapan lain dan memarahi ku “dasar pria beregs*k” pikirku.
Kami pun sering berjalan jalan seusai jam kantor, kadang mencari dvd, makan sore dan pernah setelah mencari dvd kami makan soto di pingiran dan kami kehujanan saat dalam perjalanan pulang, saat itu juga dia memeluk ku erat *perasaan ku bercampur antara senang dan kebingungan. Akhir nya aku katakan lewat bbm bahwa aku menyanyangi nya lebih dari sekedar teman, tapi dia menjawab “kamu ga salah ngomong? Aku kaget denger nya, perjalanan kamu masih panjang, jangan jatuh di orang yang salah” *jegerrr bagaikan di sambar petir 70.000 volt, seketika itu aku galau. Semenjak kejadian itu aku takut dia berubah tapi dia selalu mengatakan bahwa ia berjanji tidak akan berubah asal aku tidak ada perasaan apa apa lagi.
Sekitar 2 minggu kami layak nya benar benar teman kantor, jarang bertegur sapa, berbicara seperlu nya. Tidak tahan dengan keadaan seperti ini aku pun mulai berani membuka pembicaran dengan menawarkan diri lagi untuk menjemput nya saat berangkat ke kantor. Aku pun mulai dekat lagi dengan nya, kadang aku bingung, dia menyuruh ku seakan akan untuk melupakan perasaan itu tetapi perlakuan dia saat kami dekat lagi, itu lebih dari sekedar teman, aku pun hanya bisa menerima semua itu karena perlakuan dia itu pun membuat ku nyaman.
Hari ini kami berencana untuk menonton bioskop bersama sama, masih seperti dulu yaitu aku, afifa, anton dan yuli, karena dari sekian banyak staff, hanya kami yang suka jalan jalan. Saat memasuki bioskop aku pun memegang tangan nya agar dia tidak jatuh saat di geser geser oleh orang lain ketika memasuki gedung bioskop. Selama film berlangsung tangan nya selalu memegang pergelangan tangan ku *tuhan, kenapa kalau dia ga sayang, kok tangan nya selalu memegang tangan ku.
Selesai nonton bioskop aku pun memegang tangan nya kembali saat keluar dari gedung bioskop. Aku pun mengantarkan nya sampai depan pintu apartemen nya, karena tadi kami menonton film horor jadi dia sedikit takut untuk naik lift dan melewati lorong sendirian. Sampai hari ini kadang kami suka bertengkar karena aku cemburu saat dia di antar pulang oleh staf nya, kadang kami masih sering bbman walaupun aku tahu saat nya nanti akan datang, yaitu saat dia memiliki suami dan ayah baru untuk anak nya, karena dia tidak mungkin memilih aku untuk menjadi suami nya di umur ku yang masih 20 tahun ini. “aku dan dia tidak mungkin bersama selamanya tapi aku rela patah hati hanya untuk bisa bersama nya sedikit lebih lama”.
Cerpen Karangan: Yulius Wijaya
Facebook: Yuliuswijaya
aku masih dekat dengan dia sampai saat aku menulis cerita ini, entah apa yang akan aku rasakan jika nanti ia mendapatkan laki laki yang ia pilih untuk menjadi suami nya. seperti judul cerpen ku “Aku dan dia tidak mungkin bersama selamanya tapi aku rela patah hati hanya untuk bisa BERSAMA NYA SEDIKIT LEBIH LAMA”.

No comments:

Post a Comment