Kumpulan Puisi-Puisi Terbaik Indonesia






Puisi Sepi Menyelimuti Hariku

Dipublikasikan oleh Admin · Kategori puisi: Puisi Sedih
Hari ini semua membisu
Detik jam seakan berhenti berputar
Tak ada suara yang menghiburku
Semua tak sayang padaku
Dada ini seakan sesak tuk bernafas
Terhela nafas yang begitu panjang
Terdengar isak tangis yang tak dapat berhenti
Kesedihan itu seakan tak terdengar
Isak tangispun semakin keras
Kesedihan mencuat sampai tak bisa terbendung air mata
Semua seakan tak lagi bersahabat
Tak ada lagi terdengar senandung nyanyian termanis
Semua tak bersahabat
Semua tak ada yang peduli
Ku pikul semua ini sendiri, hanya sendiri
Terjerat dan tak mungkin bisa lepas begitu saja
Kesedihan kini telah menjadi-jadi
hanya butuh penghibur saat rapuh
hanya butuh teman ketika sendirian
hanya butuh kasih ketika tak ada sayang
hanya butuh penghapus airmata ketika menangis
puisi ini karya: Dwi Fauziah Agustiani
http://www.facebook.com/anieithutyanie





Puisi Pesan Hatiku Untukmu


Entah sudah berapa banyak jeritan hati yang kau lukiskan dalam tiap tetes air matamu..
Senyum tawamu kian pudar seakan tak nampak lagi..
Wahai harpa cinta..
Bernadalah..
Bicaralah..
Yakinkanlah bahwa kesedihannya adalah bagian dari hidupku..
Kau seringkali berpikir tentang kematianmu yang indah..
Kasih..
Selemah inikah kau di hadapan kenyataanmu..
Kau..
Aku tahu kau tidaklah serapuh ini jika hanya untuk mempertahankan nafasmu..
Leukimia bukanlah lawan yang mudah tapi bukan pula tempatmu untuk menyerah..
Saat kupanjatkan do’a kalbu..
Dan berharap pesan ini mengantarkanku padamu..
Walau di antara kita terhalu pembatas yang tak terlihat..
Tapi tidak untuk hati kita..
Kasih..
Berjuanglah..
Tunjukan padaku sayap emas yang telah kau janjikan..
Senyum itu..
Ingin kulihat lagi..
Dan dimana taman hati ini bercerita..
Ditempat itulah kau berdiri..
kasih..
Karya: Bayu Jtr
http://www.facebook.com/bayu.renhaz.1690





Puisi Pelari pengharap senja


Ku tatap lembut pada impian ku
tak terasa buliran air telah mencair
awanpun hampa tak nyata
tapu dunialah yang sudah membuatnya ada
merindu dan menunggu
rangkaian kata pengundang pilu
tapi jika kedatangan telah sampai diambang pintu
maka senyuman telah menjadi hal yang haru
meratap dan menatap
bahkan dia adalah keseharian ku
berhenti untuk berpikir..
Apa harapa ini pantas ada?
Airpun akan mengalir mengikuti takdir
terlalu ego jika harapan kumengentikan sang waktu
berlalu dan menyatu
biarkanlah sang bintang kan bangkit dan akan mengaku
bahwa lemahlah yang membuat kuatku berbeda
senyuman itu tinggalkan disini
tinggalkan hati meski telah dilukai
karena duka adalah cambuk luka
yang akan sambt nyata
untuk si pelari pengharap senja
Karya : Rahimatus Sania
http://m.facebook.com/sania.polpen?refid=8

 Untuk melihat lebih banyak puisi klik disini! >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

No comments:

Post a Comment