Hari sudah mulai gelap, aku rasa, ku harus menjemput adikku di rumah
paman, sebenarnya aku baru ke-2 kalinya ke rumah pamanku, aku rasa yang
pertama sejak aku masih di dalam kandungan. Hari terus menggelap aku
menaikan kecepatan sepedahku, dan akhirnya aku sampai, tapi sebenarnya
aku sampai di hutan bukan rumah pamanku, aku kebingungan, kemana arah
yang benar.
Di dalam hutan yang sunyi, sepi, aku tetap harus berjalan dan
kemudian aku melihat sebuah lampu, yang sepertinya itu lampu mobil
seseorang, kemudian aku mendekatinya dan ingin menumpang.
“pak, pak, tolong berhenti pak!” seruku.
“Ngiiittt…” (suara rem mobil si bapak itu)
“ada apa dek?” tanya supir mobil tersebut.
“pak, boleh saya numpang ikut mobil bapak?”
“tapi ada syaratnya dek!”
“apa pak?”
“tapi jagain ayam-ayam saya ya!”
“siap pak, akan saya laksanakan!”
“pak, pak, tolong berhenti pak!” seruku.
“Ngiiittt…” (suara rem mobil si bapak itu)
“ada apa dek?” tanya supir mobil tersebut.
“pak, boleh saya numpang ikut mobil bapak?”
“tapi ada syaratnya dek!”
“apa pak?”
“tapi jagain ayam-ayam saya ya!”
“siap pak, akan saya laksanakan!”
Dan akhirnya aku menyesal karena menuruti syarat supir tersebut, aku
duduk di gerbong belakang mobil yang isinya ayam semua, dan akhirnya aku
sampai di depan rumah pamanku, tapi aku tidak langsung menuju rumah
pamanku, aku mencari-cari mesjid, dan akhirnya aku ketemu mesjid yang
jaraknya lumayan dekat dari rumah pamanku dan akhirnya aku langsung
menuju tempat wudhu mensjid tersebut, bukanya aku ingin wudhu lalu
sholat, tetapi aku ingin mencuci tubuhku yang dipenuhi kotoran ayam.
Akhirnya tubuhku sudah agak bersih, tinggal di bagian celanaku, lalu
aku melihat keluar untuk melihat, ada orang atau tidak, lalu celanaku
aku buka, lalu aku taruh, dan aku kaget karena ada suara orang adzan
isya, aku langsung mencari-cari celanaku, aku lupa dimana aku menaruh
celanaku, aku panik, dan tiba-tiba ada suara bapak-bapak yang akan
menuju ke tempat wudhu, aku tambah panik, lalu aku nekad memanjat tembok
tempat whudu tersebut, ternyata usahaku gatot (gagal total) celana
dalamku tersangkut di paku, lalu aku tidak jadi lompat keluar, lalu aku
masuk lagi ke dalam untuk melepaskan paku dari celana dalamku.
Ternyata aku salah perhitungan, celana dalamku tersangkut paku yang
tingginya sampai satu meter, otomatis aku bergelantungan di atas tempat
whudu, dan tiba-tiba bapak-bapak tersebut datang, bapak-bapak tersebut
kaget sekali melihatku, lalu mereka keluar lagi, disana aku lega sekali,
ternyata aku salah lagi, bapak-bapak itu malah membawa sapu dan ingin
memukulku yang disangka aku orang gila, aku langsung memanjat kembali
dan kabur ke rumah paman dengan menggunakan celana dalam yang robeknya
sangat besar.
Cerpen Karangan: Irvan Irama Syahbana
Facebook: irvan syahbana
Facebook: irvan syahbana
Ttgl : Jakarta, 10 Desember 1998
Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama (smpn 283, Bambu Apus Jakarta Timur)
Facebook : Irvan Syahbana
Twitter : @irvanpe
Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama (smpn 283, Bambu Apus Jakarta Timur)
Facebook : Irvan Syahbana
Twitter : @irvanpe
No comments:
Post a Comment